- Back to Home »
- Celaan Bukan Berarti selalu Haram
Jumat, 24 Mei 2013
Sobat, ada banyak hadits yang sering disalah pahami masyarakat. Diantara hadits yang disalah pahami ialah :
«أَحَبُّ الْبِلَادِ إِلَى اللهِ مَسَاجِدُهَا، وَأَبْغَضُ الْبِلَادِ إِلَى اللهِ أَسْوَاقُهَا»
Negri yang paling Allah sayangi ialah masjid dan negri yang paling Allah benci ialah pasar. ( Muttafaqun alaih)
Hadits ini bukan larangan masuk pasar apalagi mengharamkan pasar.
Demikian pula hadits:
: لَا تَكُونَنَّ إِنِ اسْتَطَعْتَ، أَوَّلَ مَنْ يَدْخُلُ السُّوقَ وَلَا
آخِرَ مَنْ يَخْرُجُ مِنْهَا، فَإِنَّهَا مَعْرَكَةُ الشَّيْطَانِ،
وَبِهَا يَنْصِبُ رَايَتَهُ.
Kalau engkau bisa, Janganlah
menjadi orang yang pertama masuk ke pasar dan jangan pula yang paling
terakhir keluar darinya. Karena pasar adalah medan peperangan setan dan
di sanalah ia menancapkan benderanya. ( Muslim)
Hadits ini dan
juga sebelumnya bermaknakan worning, alias peringatan agar anda waspada
dari perangkap dan godaan setan selama di pasar. Karena itu pada hadits
kedua disebutkan kata-kata :
إِنِ اسْتَطَعْتَ
Kalau engkau bisa.
Semoga dapat dipahami dengan baik, sehingga tdk menimbulkan sikap ekstrim dengan mengharamkan sesuatu yang halal.
Diberdayakan oleh Blogger.