- Back to Home »
- ( KUALITAS IBADAH ) DIBALIK SHALAT SEBAGAI PENGUAT JIWA DAN PENGUAT KEYAKINAN
Selasa, 25 Februari 2014
Mungkin kita masih teringat dengan Urwah bin Zubeir yang betisnya
terkena pedang tajam, lalu para tabib berkata kepadanya, "Tidak ada cara
untuk mengobati, kecuali dengan memotongnya," Lantas apakah yang akan
dilakukan Urwah? Ia tengah berhadapan dengan ketentuan Allah dan tidak
ada cara untuk menghindari, kecuali hanya
dengan kesabaran. Tabib lalu menyarankan agar Urwah menggunakan sesuatu
yang bisa menghilangkan rasa sakit tatkala betisnya dipotong, tetapi
apa jawab Urwah?
Ia berkata, "Demi Allah, saya tidak akan menggunakan sesuatu yang menghalangi akalku berzikir kepada Allah Tabaraka wa Ta'ala.
Urwah lalu berkata kepada para Tabib, "Bila saya telah menjalankan
salat kemudian saya sudah dalam kondisi duduk untuk membaca dan
bertasyahud, potonglah betisku karena sesungguhnya saat itu saya merasa
berada di hadapan Allah, tidak ada dalam hatiku, kecuali Allah Tabaraka
wa Ta'ala.
Urwah kemudian melaksanakan salat dan salatnya merupakan contoh yang istimewa."
Imam Hatim al-Ashim suatu hari ditanya, "Bagaimana kondisimu ketika
engkau melaksanakan salat, wahai Hatim?" Ia menjawab, "Ketika saya
melaksanakan salat, saya jadikan Kakbah ada di hadapanku, kematian di
belakanku, ash-Shirath di bawah dua telapak kakiku, jannah di sebelah
kananku, neraka ada disebelah kiriku dan saya merasa Allah mengawasiku,
lalu saya sempurnakan ruku dan sujudnya, kemudian bila saya telah
mengucapkan salam saya tidak mengetahui apakah Allah akan menerima atau
menolaknya."
Allah lalu berfirman yang artinya, "(Yaitu)
orang-orang yang khusyu dalam salatnya." Maksud ayat ini adalah mereka
memasuki salat sebagaimana manusia memasukkan pakaian ke dalam tubuhnya.
Bila baju itu akan melindungi pemakainya dari panas dan dingin, salat
akan melindungi pemiliknya dari azab jahannam. Khusyu adalah datangnya
hati dan tenangnya anggota tubuh. Aisyah r.a. berkata, "Adalah
Rasulullah saw. menceritakan kepada kami dan kami pun bercerita
kepadanya, beliau berkata kepada kami dan kami pun berkata kepadanya.
Apabila tiba waktu salat, beliau seakan tidak mengenali kami dan kami
pun tidak mengenalinya. Itulah khusyu wahai hamba Allah."
Lalu bagaimana caranya agar mudah khusyu dalam shalat ?
Pertama: Menghadirkan Hati.
Menghadirkan hati maksudnya adalah disaat kita sedang sholat maka saat
itu sedang bermunajat, sedang berdiri berhadapan langsung dengan Sang
Maha Kuasa, berdialog tanpa batas apapun. Maka dalam keadaan seperti itu
yakinlah bahwa Allah sedang melihat, memperhatikan dan mengawasi
gerak-gerik sholat kita. Benarkah sholat kita, dengan bacaan yang benar
atau penuh dengan kesalahan dan lain sebagainya.
Maka alangkah
bodohnya kita, jika kita sedang berhadapan langsung seperti itu, kita
tidak merasa takut, atau bergetar dengan keberadaanNya dihadapan kita.
Kedua: Anggap saat itu adalah sholat yang terakhir.
Agar semakin khusyu’ anggaplah bahwa sholat tersebut sholat yang
terakhir kali kita lakukan, karena bisa jadi usai shalat Allah mencabut
nyawa kita. atau bayangkan, disaat kita sedang mengambil wudhu tiba-tiba
datang malaikat maut menghampiri kita dan mengabarkan kita, bahwa usai
sholat nanti dia akan mencabut nyawa kita. Subhanallah… bagaimanaka
shalat kita saat itu? Shalat dengan penuh kekhusyuan atau shalat dengan
main-main? Tentu kita akan sholat dengan sekhusyu’-khusyu’nya.
Ketiga: Tuma’ninah dan tidak tergesa-gesa dalam shalat.
Tuma’ninah atau keadaan tenang dan juga tidak tergesa-gesa juga
merupakan cara agar shalat kita khusyu’. Sebab dengan ketenangan kita
akan bisa focus dengan bacaan dan juga gerakan dalam shalat. Oleh karena
itu, sebelum kita bertakbir memulai shalat, lebih dulu kita tinggalkan
segala perkara duniawi, bisa jadi disaat kita sedang shalat, namun kita
tergesar-gesa karena memikirkan masalah dunia (masakan, makanan, hp
facebook dll) yang bisa merusak kekhusyukan kita dalam shalat.
Keempat: Tadabbur ayat-ayat dan dzikir-dzikir yang dibaca dalam shalat
Cara keempat ini sangat penting untuk kita latih dan diterapkan saat
shalat. Karena dengan mentadabburi ayat dan dzikir yang kita baca, maka
kita akan semakin mudah untuk menggapai kekhusyuan dalam shalat.
Banyak sekali orang yang hafal bacaan sholat, namun sangat sedikit sekali yang faham dan mengerti bacaan tersebut.
Silahkan menghafal bacaan shalat, tapi lebih baiknya lagi kita mampu
meresapi maknanya. Sehingga pemahaman makna akan menambah ketenangan
jiwa dan akan memberi dampak baik disaat sedang shalat atau disaat kita
membaca surat lainnya dalam al Quran.
Kelima: Tartil dan memperbagus suara dalam membaca Al Quran.
Allah SWT memerintahkan kita untuk tartil disaat membaca Al Quran,
terlebih lagi bacaan tersebut kita baca diwaktu shalat. Begitu juga kita
dianjurkan untuk memperindah suara kita agar imam maupun makmum dalam
shalat jamaah bisa tenang dan akhirnya mendapatkan kekhusyuan.
Sebaliknya, jika kita tergesa dalam membaca atau tidak tartil, dari segi
suara bacaan juga ‘disayangkan’. Maka hal tersebut tidak membuat kita
khusyu’ namun malah mengganggu dalam shalat.
Keenam: Arahkan pandangan hanya ditempat sujud, dan tidak memalingkan kelainnya
Janganlah kita mengarahkan pandangan kita selain ke tempat sujud, sebab
hal tersebut akan mengganggu kekhusyukan kita dalam shalat. Bahkan
terdapat larangan dalam hadits untuk melihat ke atas disaat kita shalat,
begitu juga memalingkan seluruh atau sebagian badan kita karena bisa
membatalkan shalat kita, lantaran telah merubah qiblat disaat sedang
shalat.
Ketujuh: Hindari segala hal yang bisa menyibukkan saat sedang shalat.
Seperti penggunaan alat-alat elektronik (handphone, tv, , penggunaan
pakaian yang kurang pas, serta hal-hal lainnya yang bisa mengganggu kita
dalam shalat. Maka hal-hal tersebut harus kita hindari agar shalat kita
senantiasa terjaga dan tidak merusak kekhusyukan disaat sedang shalat.
Demikianlah beberapa kiat dan cara agar kita mudah khusyu dalam shalat.
Dengan menerapkan kiat-kiat diatas, kami berharap semoga shalat kita
senantiasa memberi pengaruh yang baik dalam kehidupan kita sehari-hari.
Diberdayakan oleh Blogger.