- Back to Home »
- MENELADANI CARA MAKAN RASULULLAH SHALALLAHU ‘ALAIHI WASSALLAM
Selasa, 07 Mei 2013
1.
Ibnul Qayyim berkata: Barangsiapa yang memperhatikan makanan yang
dikonsumsi Nabi, niscaya ia mengerti bahwa beliau tidak pernah memadukan
menu antara SUSU dengan IKAN, atau antara SUSU dengan CUKA, atau antara
DUA MAKANAN yang sama-sama MENGANDUNG UNSUR PANAS, UNSUR DINGIN, UNSUR
LENGKET, UNSUR PENYEBAB SEMBELIT, UNSUR
PENYEBAB MENCRET, UNSUR KERAS, atau DUA MAKANAN yang mengandung UNSUR
KONTRADIKTIF, misalnya antara MAKANAN YANG MENGANDUNG UNSUR PENYEBAB
SEMBELIT DENGAN YANG MENGANDUNG PENYEBAB MENCRET, ANTARA YANG MUDAH
DICERNA DENGAN YANG SULIT DICERNA, ANTARA YANG DIBAKAR DENGAN YANG
DIREBUS, ANTARA DAGING YANG SEGAR, DENGAN YANG SUDAH DIGARAMI DAN
DIKERINGKAN, ANTARA SUSU DENGAN TELUR, DAN ANTARA DAGING DENGAN SUSU.
Beliau tidak pernah makan pada saat makanan tersebut masih sangat panas
atau masakan yang dihangatkan untuk besok, makanan-makanan yang bulukan
(berjamur) dan asin, seperti makanan-makanan yang DIASINKAN, DIASAMKAN,
atau DIHANGUSKAN. Semua makanan ini berbahaya dan menimbulkan berbagai
macam gangguan kesehatan.
2. Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam
biasa melawan unsur panas pada makanan dengan unsur dingin pada makanan
lain, unsur kering suatu makanan dengan unsur basah pada makanan lain,
sebagaimana beliau memakan mentimun dengan ruthob (kurma matang yang
belum dikeringkan), makan tamr (kurma kering) dengan minyak samin,
meminum ekstrak kurma untuk melunakkan chymus (Materi semi cair,
homogen, berkrim atau seperti gruel yang dihasilkan oleh pencernaan
makanan oleh lambung) makanan-makanan keras. Itulah intisari makanan
sehat.
3. Beliau tidak biasa minum ketika sedang makan,
sehingga akan merusaknya, apalagi jika air tersebut panas atau dingin,
karena itu pola makan yang buruk sekali.
4. Diriwayatkan dari
Abu Hurairah, "Rasulullah tidak pernah mencela makanan sedikitpun, jika
suka, beliau memakannya, jika tidak dibiarkannya, tidak memakannya."
(HR. Bukhari : 5409, dan Muslim : 2064)
5. Beliau menyukai
daging, yang paling beliau sukai adalah lengan dan bagian depan kepala
kambing. Karena itu, seorang wanita Yahudi pernah meracuninya.
6. Pernah suatu ketika Rasulullah diberi daging, lantas diperlihatkan
bagian lengan kepada beliau, maka beliau menyukainya. (HR. Bukhari :
5712, dan Muslim : 194)
7. Daging yang disukai Nabi adalah yang
paling baik dan paling mudah dicerna oleh lambung, baik itu daging
leher, lengan maupun lengan atas.
8. Beliau juga menyukai
makanan-makanan manis dan madu. Diriwayatkan dari ‘Aisyah radhiallahu
anh, ia berkata, "Nabi shalallahu ‘alaihi wassallam menyukai
makanan-makanan manis dan madu." (Shahihul Bukhari : 5614).
9.
Beliau biasa makan roti dengan lauk apa saja yang beliau punya, kadang
daging, kadang semangka, kadang kurma, dan kadang cuka. Beliau bersabda,
"Sebaik-baik lauk adalah cuka." (Shahih Muslim : 2052).
10.
Beliau biasa makan buah-buahan hasil panen negerinya pada musimnya,
beliau tidak memantangnya. Ini juga merupakan sarana paling besar untuk
menjaga kesehatan.
11. Rasulullah bersabda : "Aku tidak makan sambil bersandar." (Shahihul Bukhari : 5398)
Ada tiga cara bersandar:
a. Bersandar pada rusuk.
b. Bersila.
c. Bersandar diatas sesuatu.
Jenis pertama menyulitkan makan, karena ia menghalangi aliran makanan
secara alami, menghambat kecepatan masuknya makanan ke lambung, dan
menekan lambung sehingga sulit terbuka untuk makanan. Lambung akan
miring, tidak tegak, sehingga makanan tidak mudah sampai kepadanya.
Adapun dua jenis lainnya merupakan gaya duduk orang-orang sombong yang
bertentangan dengan jiwa kehambaan.
12. Dalam hadits Anas
disebutkan, "Saya melihat Nabi shalallahu ‘alaihi wassallam duduk dengan
posisi iq'a sambil memakan kurma." (Shahih Muslim : 2044) Beliau biasa
duduk dengan posisi iq'a untuk makan, maksudnya duduk dalam posisi
bertumpu pada kedua lutu, seraya memposisikan perut telapak kaki kanan,
sebagai bentuk ketawadhuan kepada Rabbnya. Ini merupakan posisi paling
baik pada saat makan.
13. Rasulullah shalallahu ‘alaihi
wassallam bersabda : "Jika salah seorang dari kalian makan, maka
janganlah ia membersihkan tangannya sebelum menjilatinya." (Muttafaqun
‘Alaih, Bukhari : 5376, dan Muslim : 2031).
14. Beliau makan dengan menggunakan tiga jemari beliau, dan ini merupakan cara menyuap makanan yang paling bermanfaat.
15. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda : "Wahai anak
kecil! Sebutlah nama Allah (BISMILLAH), makanlah dengan tangan kanan,
dan makanlah makanan yang terdekat darimu." (Muttafaqun ‘Alaih, Bukhari :
5376, dan Muslim : 2022). (sen)
Diberdayakan oleh Blogger.