- Back to Home »
- ( KUALITAS-IBADAH ) 18 MANFAAT DAN HIKMAH SHALAT WAJIB BERJAMAAH DIMASJID
Rabu, 26 Februari 2014
Banyak kita sebagai umat Islam yang menganggap remeh urusan shalat
berjamaah. Kenyataan ini dapat kita lihat di sekitar kita. Masih bagus
mau shalat, pikir kebanyakan orang, sehingga tidak berjamaah pun
dianggap sudah menjadi muslim yang baik, layak mendapat surga dan ridha
Allah. Padahal, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
dalam shahihain, sampai pernah hendak membakar rumah para sahabat yang
enggan berjamaah. Kisah ini seharusnya dapat membuka mata kita betapa
pentingnya berjamaah dalam melaksanakan rukun Islam kedua ini.
Jika mengamati hadits-hadits yang berkaitan dengan shalat berjamaah,
barangkali kita dapat menyimpulkan sendiri bahwa hukum shalat berjamaah
“nyaris” wajib. Bagaimana tidak, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menerangkan bahwa hanya ada tiga hal yang dapat menjadi alasan bagi
kita untuk meninggalkan shalat berjamaah; hujan deras, sakit, dan
ketiduran. Di luar itu, beliau akan sangat murka melihat umat Islam
menyepelekan shalat berjamaah.
Perhatian besar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam ini cukup beralasan. Karena di dalam shalat
berjamaah terdapat banyak hikmah dan manfaat bagi umat Islam, baik
untuk maslahat dien, dunia, dan akhirat mereka. Berikut ini beberapa
hikmah dan manfaat yang bisa diunduh umat Islam dari shalat berjamaah.
1. Allah telah mensyariatkan pertemuan bagi umat ini pada waktu-waktu
tertentu. Ada yang dilaksanakan secara berulang kali dalam sehari
semalam, yaitu shalat lima waktu dengan berjamaah di masjid. Ada juga
pertemuan yang dilaksanakan sekali dalam sepekan, yaitu shalat Jum'at.
Ada juga yang dilangsungkan setelah pelaksanaan ibadah yang agung, dan
terulang dua kali setiap tahunnya. Yaitu Iedul Fitri sesudah pelaksanaan
ibadah puasa Ramadlan dan Iedul Adha sesudah pelaksanaan ibadah Haji.
Dan ada juga yang dilaksakan setahun sekali yang dihadiri umat Islam
dari seluruh penjuru negeri, yaitu wukuf di Arafah. Semua ini untuk
menjalin hubungan persaudaraan dan kasih sayang sesama umat Islam, juga
dalam rangka membersihkan hati sekaligus dakwah ke jalan Allah, baik
dalam bentuk ucapan maupun perbuatan.
2. Sebagai bentuk ibadah kepada Allah melalui pertemuan ini dalam rangka memperoleh pahala dari-Nya dan takut akan adzab-Nya.
3. Menanamkan rasa saling mencintai. Melalui pelaksanaan shalat
berjamaah, akan saling mengetahui keadaan sesamanya. Jika ada yang sakit
dijenguk, ada yang meninggal di antarkan jenazahnya, dan jika ada yang
kesusahan cepat dibantu. Karena seringnya bertemu, maka akan tumbuh
dalam diri umat Islam rasa cinta dan kasih sayang.
4. Ta'aruf
(saling mengenal). Jika orang-orang mengerjakan shalat secara berjamaah
akan terwujud ta'aruf. Darinya akan diketahui beberapa kerabat sehingga
akan tersambung kembali tali silaturahim yang hampr putus dan terkuatkan
kembali yang sebelumnya telah renggang. Dari situ juga akan diketahui
orang musafir dan ibnu sabil sehingga orang lain akan bisa memberikan
haknya.
5. Memperlihatkan salah satu syi'ar Islam terbesar.
Jika seluruh umat Islam shalat di rumah mereka masing-masing, maka tidak
mungkin diketahui adanya ibadah shalat di sana.
6.
Memperlihatkan kemuliaan kaum muslimin. Yaitu jika mereka masuk ke
masjid-masjid dan keluar secara bersamaan, maka orang kafir dan munafik
akan menjadi ciut nyalinya.
7. Memberi tahu orang yang bodoh
terhadap syariat agamanya. Melalui shalat berjamaah, seorang muslim akan
mengetahui beberapa persoalan dan hukum shalat yang sebelumnya tidak
diketahuinya. Dia bisa mendengarkan bacaan yang bisa dia petik manfaat
sekaligus dijadikan pelajaran. Dia juga bisa mendengarkan beberapa
bacaan dzikir shalat sehinga lebih mudah menghafalnya. Dari sini, orang
yang belum mengetahui tentang syariat shalat, khususnya, bisa
mengetahuinya.
8. Memberikan motifasi bagi orang yang belum
bisa rutin menjalankan shalat berjamaah, sekaligus mengarahkan dan
membimbingnya seraya saling mengingatkan untuk membela kebenaran dan
senantiasa bersabar dalam menjalankannya.
9. Membiasakan umat
Islam untuk senantiasa bersatu dan tidak berpecah belah. Dalam berjamaah
terdapat kekuasaan kecil, karena terdapat imam yang diikuti dan ditaati
secara tepat. Hal ini akan membentuk pandangan berIslam secara benar
dan tepat tentang pentingnya kepemimpinan (imamah atau khilafah) dalam
Islam.
10. Membiasakan seseorang untuk bisa menahan diri dari
menuruti kemauan egonya. Ketika dia mengikuti imam secara tepat, tidak
bertakbir sebelum imam bertakbir, tidak mendahului gerakan imam dan
tidak pula terlambat jauh darinya serta tidak melakukan gerakan
bebarengan dengannya, maka dia akan terbiasa mengendalikan dirinya.
11. Membangkitkan perasaan orang muslim dalam barisan jihad, sebagaimana yang Allah firmankan,
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفًّا كَأَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَرْصُوصٌ
"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya
dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan
yang tersusun kokoh." (QS. Ash Shaff: 4)
Orang yang mengerjakan
shalat lima waktu dengan berjamaah dan membiasakan diri untuk berbaris
rapi, lurus dan rapat, akan menumbuhkan dalam dirinya kesetiaan terhadap
komandan dalam barisan jihad sehingga dia tidak mendahului dan tidak
menunda perintah-peritnahnya.
12. Menumbuhkan perasaan sama dan
sederajat dan menghilang status sosial yang terkadang menjadi sekat
pembatas di antara mereka. Di sana, tidak ada pengistimewaan tempat bagi
orang kaya, pemimpin, dan penguasa. Orang yang miskin bisa berdampingan
dengan yang kaya, rakyat jelata bisa berbaur dengan penguasa, dan orang
kecil bisa duduk berdampingan dengan orang besar. Karena itulah Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk menyamakan shaff
(barisan) shalat. Beliau bersabda, "janganlah kalian berselisih yang
akan menyebabkan perselisihan hati-hati kalian." (HR. Muslim)
13. Dapat terlihat orang fakir miskin yang serba kekurangan, orang
sakit, dan orang-orang yang suka meremehkan shalat. Jika terlihat orang
memakai pakaian lusuh dan tampak tanda kelaparan dan kesusahan, maka
jamaah yang lain akan mengasihi dan membantunya. Jika ada yang tidak
terlihat di masjid, akan segera diketahui keadaannya, apakah sakit atau
meremehkan kewajiban shalat berjamaah. Orang yang sakit akan dijenguk
dan diringankan rasa sakit dan kesusahannya, sedangkan orang yang
meremehkan shalat akan cepat mendapat nasihat sehingga akan tercipta
suasana saling tolong menolong dalam kebaikan dan takwa.
14.
Akan menggugah keinginan untuk mengikuti sunnah Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam dan para shabatnya. Melalui shalat berjamaah, umat
Islam bisa membayangkan apa yang pernah dijalani oleh Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersama para shabatnya. Sang imam seolah
menempati tempat Rasulullah yang para jamaah seolah menempati posisi
sahabat.
15. Berjamaah menjadi sarana turunnya rahmat dan keberkahan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.
16. Akan menumbuhkan semangat dalam diri seseorang untuk meningkatkan
amal shalihnya dikarenakan ia melihat semangat ibadah dan amal shalih
saudaranya yang hadir berjamaah bersamanya.
17. Akan
mendapatkan pahala dan kebaikan yang berlipat ganda, sebagaimana yang
disabdakan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, "shalat berjamaah itu
lebih utama 27 derajat daripada shalat sendirian." (HR. Muslim)
18. Menjadi sarana untuk berdakwah, baik dengan lisan maupun perbuatan.
Berkumpulnya kaum muslimin pada waktu-waktu tertentu akan mendidik
mereka untuk senantiasa mengatur dan menjaga waktu.
Diberdayakan oleh Blogger.