- Back to Home »
- Kisah Salahuddin Al-Ayyubi Yang Tidak Banyak Diketahui Orang!
Senin, 10 Maret 2014
Salahuddin Al-Ayyubi atau yang juga sering disebut sebagai Sultan
Saladin, adalah pahlawan Islam ketika terjadi perang salib. Pada suatu
ketika dia berkata:
" Bagaimana aku ingin tertawa sedangkan masjid Al-Aqsha masih dibawah jajahan musuh? "
kata Sallahuddin al-Ayubbi ketika ditanya mengapa ia selalu serius dan tidak pernah tertawa ..
Salahuddin adalah dari keturunan Kurdi. Bukan orang Arab, bukan
berkebangsaan Palestina .. tapi .. mengapa salahuddin menghabiskan
sepanjang hidupnya berperang untuk membebaskan Palestina dan Al-Aqsha?
Kisah Salahuddin Al-Ayyubi Yang Tidak Banyak Diketahui Orang !
Betapa hebatnya salahuddin ketika berhasil menyatukan umat islam yang
terpecah belah, segala persoalan paham, mazhab, ras, dan keturunan
semuanya ditinggalkan untuk bersatu di bawah panji Islam yang dipimpin
Salahuddin.
Hebat benar engkau Salahuddin ....
Suatu
ketika dulu ia pernah meminta air minum, tetapi entah apa sebabnya air
itu tidak diberikan kepadanya. Beliau meminta sampai lima kali lalu
berkata, "Aku hampir mati kehausan". ia kemudian meminum air yang
dibawakan kepadanya tanpa menunjukkan kemarahan ..
Betapa sabarnya kau Salahuddin ..
Dalam kesungguhan, semangat dan ketahanan rasanya tidak ada yang bisa menandingi Salahuddin.
Kadang-kadang ia sendiri pergi ke tempat perkemahan tentara musuh
bersama pengawalnya paling tidak sekali bahkan dua kali sehari. Ketika
berperang ia sendiri akan pergi menerjang celah-celah tentara musuh yang
sedang maju. beliau selalu mengadakan pemeriksaan pada setiap
tentaranya dan memberikan arahan kepada panglima-panglima tentaranya.
Suatu Malam .. Richard the Lion Raja Inggris, musuh salahuddin sedang sakit didalam tenda tentara Kristen ..
Tiba-tiba ada satu sosok manusia datang kepada Richard the Lion untuk
mengobati penyakitnya .. siapa sangka manusia itu musuh Richard sendiri
.. Solahuddin Al-Ayubi .. Dia sanggup menyamar dan membuang perasaan
benci untuk merawat musuhnya sendiri. Subhanallah ..
Pernah
diceritakan, Salahuddin Al-ayubi pernah berhadapan dengan Richard the
lion untuk menunjukkan kehebatan dan keahlian masing-masing. Richard the
lion yang berbadan besar mengambil pedang dari sarungnya dan dengan
penuh tenaga menghunus kearah sebuah batu besar .. batu itu terbelah ..
Ketika tiba giliran Salahuddin .. Salahuddin lantas melemparkan sehelai
kain sutra kelangit dan mengulurkan pedangnya,. Kain sutra dengan
perlahan jatuh dan hinggap dimata pedang .. Kain itu terpotong dua
karena tajamnya mata pedang Salahuddin.
Dalam medan peperangan beliau bagaikan seorang ibu yang garang kehilangan anak tunggal akibat dibunuh oleh tangan-tangan jahat.
Dia akan bergerak dari satu ujung medan peperangan ke ujung yang lain untuk
mengingatkan pasukannya agar benar-benar berjihad di jalan Allah semata-mata.
Dia juga akan pergi ke seluruh pelosok tanah air dengan mata yang berlinang
mengajak manusia supaya bangkit membela Islam.
Ketika mengepung Acre dia hanya minum tanpa mau makan, itupun setelah
dipaksa oleh dokter pribadinya. Dokter itu mengatakan bahwa Salahuddin
hanya makan beberapa suap makanan semenjak hari Jumat sampai Senin
kerena beliau tidak ingin perhatiannya kepada peperangan terganggu ..
Semangan Tentara Islam teramat dahsyat memaksa tentara Kristen menyerah. tidak ada lagi pertempuran terjadi
Panglima tentara kristen berkuda menuju kearah Salahudin Al-Ayubbi didepan Yerusalem ..
"Apakah kamu orang islam akan memperlakukan kami seperti kami
memperlakukan keatas orang-orang kamu sebelumnya?" Kata Panglima Militer
Kristen
Selama Kristen merebut Yerusalem dahulu, jalan-jalan
di Jerusalem 'tersumbat' dengan mayat-mayat, orang-orang Islam yang
tidak bersenjata disiksa, dibakar dan dipanah dari jarak dekat di atas
atap dan menara rumah-rumah ibadah. Darah merah mewarnai bumi Palestina
akibat pembunuhan orang Islam secara massal.
"Kami orang Islam tidak seperti kamu" Jawab Salahuddin Al-Ayubi.
Jawaban ini telah menyebabkan banyak orang Kristen memeluk Islam karena
keindahan akhlak yang ditampilkan Salahuddin Al-ayubbi ..
Salahuddin tidak membalas tindakan mereka membunuh orang Islam yang
tidak bersalah saat orang Kristen merebut Yerusalem. Sesuai dengan
tuntutan Islam, Orang sipil tidak dapat dibunuh dalam peperangan ..
Hari itu, Langit begitu cerah. Teriakan "Allahhu Akbar" dan "Tiada tuhan melainkan
Allah "telah memenuhi langit .. Para tentara tersenyum girang ..
Pada Jumat, 27 Rajab 583H bersamaan dengan tanggal peristiwa isra’ mikraj Rasulullah SAW.
Yerusalem diambil alih tentara Mukmin.
Banyak orang yang terdiri dari ulama, pembesar-pembesar, pedagang dan
orang-orang biasa datang merayakan kemenangan ini setelah menunggu
hampir 90 tahun saat shalat Jumat digelar kembali di Baitul Muqaddis.
ALLAHUAKBAR!
Salib yang terpampang di 'Dome of Rock' telah diturunkan.
Betapa hebatnya hari itu hanya Allah yang tahu ..
Sebuah kemenangan bagi seluruh Umat Islam
27 Safar, 589H
Malam itu telah nampak tanda-tanda berakhirnya kehidupan Salahuddin
Syeikh Abu Ja'afar, seorang yang wara' telah diberi kepercayaan untuk duduk disebelah Salahuddin ketika ia Nazak.
Salahuddin antara pingsan dan sadar.
Lalu Syeikh Abu Jaafar membacakan
"Dialah Allah, tidak ada tuhan melainkan Dia, Yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata"
(Al-Hasyr: 22)
Segera setelah Syeikh Abu Jaafar membacakan ayat tersebut, Salahuddin
terus membuka matanya sambil tersenyum dengan muka yang berseri dan
perasaan yang gembira dia berkata:
"Memang Benar"
Setelah mengucapkan kata-kata itu, Rohnya pun kembali kerahmatullah.
Salahuddin tidak meninggalkan harta kecuali satu dinar dan 47 dirham
ketika beliau wafat. Tidak ada rumah-rumah, barang-barang, tanah, kebun
dan properti-properti lain yang ditinggalkannya. Bahkan harta yang
ditinggalkannya tidak cukup untuk biaya pemakamannya. Keluarganya
terpaksa meminjam uang untuk menanggung biaya pemakaman. Bahkan kain
kafan pun diberikan oleh seorang menterinya.
Empat puluh tahun
kemudian, Lord Olenby yang memimpin tentara Salibiah berhasil memasuki
kembali kota Yerusalem, dia pergi ke kuburan Salahuddin dan menginjakkan
kakinya ke atas kuburan Salahuddin sambil berkata:
"Sekarang aku datang kembali ke sini."
Alangkah penakutnya Si Olenby .. Celakalah si penakut ini karena hanya berani berhadapan dengan Salahuddin yang telah mati ..
Tidak cukup dengan itu,
1917
Setelah Perdana Menteri Inggris mengumumkan berakhirnya perang salib,
Jenderal Perancis, Goro telah datang kekubur Salahuddin Al-Ayubi dan menendang kubur pembela Islam ini sambil berkata
"Bangunlah Salahuddin, Kami sudah sampai disini!"
Alangkah bencinya mereka terhadap Pahlawan umat Islam ini .. Maha Suci
Allah, telah mengaruniakan seorang manusia yang hebat dalam membantu
menegakkan umat Islam
Layakkah kita dibandingkan dengan
Salahuddin Al-Ayubi? Kisahkan sejarah ini kepada anak-anak kita, agar
semangat membela Islam tumbuh di dada mereka. Kenalkan mereka dengan
pahlawan-pahlawan Islam, bukan pada pahlawan fiktif yang sering mereka
lihat di TV.
Semoga Allah mengirimkan lagi lebih banyak Salahuddin di bumi ini…
(berbagai-sumber/blogerbantul)//۞۩ MUALLAF ۩۞۩
foto=ilustrasi
Diberdayakan oleh Blogger.